Advertise Here

DissaRachma

- Another Blogger Blog's


            Berasal dari bahasa Jepang yang berarti “gelombang pelabuhan raksasa”, merujuk gelombang laut seismik yaitu gelombang yang diakibatkan oleh peristiwa-peristiwa seismik. Dalam bahasa Spayol, tsunami disebut dengan “Maremoto” yang berarti “laut yang bergetar”.
            Gelombang ini tidak hanya dapt mencapai ketinggian setinggi menara pelabuhan, tetapi pergerakan airnya dapat berlangsung berjam-jam. Tsunami hanya sedikit mirip dengan gelombang pasang surut.
            Tsunami dapat terjadi karena gerakan tiba-tiba atau guncangan dasar laut, latusan di bawah laut, atau benda-benda besar di laut seperti tanah longsor. Peristiwa-peristiwa geofisika ini memicu serangkaian gelombang yang bergerak cepat, panjang, dan pendek yang terpancar ke segala arah. Sebaliknya, kebanyakan gelombang air terjadi akibat dari dorongan angin atau terganggunya permukaan laut.
            Gelombang angin/Tsunami ditandai oleh panjang gelombang yaitu jarak horizontal antara puncak-puncak gelombang. Periode adalah waktu yang dibutuhkan oleh untuk bergerak secara berurutan dengan melewati satu titik tetap. Tinggi gelombang adalah jarak vertikal dari puncak gelombang hingga dasar gelombang.
            Tsunami mempunyai panjang gelombang ratusan kilometer dan periode yang berkisar antara 10 menit sampai lebih dari 1 jam.
            Tsunami bergerak di sepanjang laut terbuka sebagai suatu rangkaian gelombang panjang yang berpuncak rendah dengan tinggi >1-2 meter (1-6 kaki). Kedalaman dan sifat dasar laut juga sangat memengaruhi cara bergerak gelombang.
            Walaupun semua gelombang tampak menggerakkan air kepantai, sebenarnya air hanya bergerak naik turun dan energi dipindahkan ke depan. Gelombang memindahakan energi laut dengan menciptakan gerakan ke atas dan ke bawah atau orbital pada molekul-molekul air. Kecepatan orbital tidak berkurang secara nyata dengan perubahan kedalaman dan walaupun ketinggian gelombang di permukaan relatif kecil.
            Kecepatan sebuah gelombang dapat diperkirakan dengan membagi panjang gelombangnya dengan waktunya.
            Tsunami biasanya terjadi di air yang relatif dalam, bergerak melalui air dangkal dan kemudian menghantam pantai.
Walaupun tanah longsor, gunung berapi, dan jatuhnya asteroid dapat memicu tsunami, hingga saat ini sebab yang paling umum adalah gempa bawah laut. Selain kekuatan gempa bumi, kedalaman gempa bumi juga memengaruhi seberapa besar dan seberapa jauh kerak bumi terdeformasi pada suatu peristiwa.
Sumber : Buku Bumi Murka; Karya Ellen J. Proger, dkk;Penerbit :Pakar Raya ; halaman 169-181

0 komentar:

Posting Komentar